Search
Close this search box.
Search

Aksi Bersama Bersih Pantai Tanjung Bayang, Sampah Plastik Mendominasi

Aksi Bersama Bersih Pantai Tanjung Bayang, Sampah Plastik Mendominasi

Direktur Eksekutif YKL Indonesia, Nirwan Dessibali menyampaikan, sebanyak 1000 lebih peserta dalam waktu 1 jam berhasil mengumpulkan 629,505 Kg sampah yang didominasi plastik dari panjang pantai sekitar 1 Kilometer.

Plastik 168,02 kg (26,69%), Logam 12,74 kg (2,02%), Karet 6,52 kg (1,04%), Styrofoam 4,81 Kg (0,76%), Kaca 77,77 Kg (12,35%), B3 29,62 Kg (4,71%), Kain 26,69 Kg (4,24%), Kayu 62,6 Kg (9,94%), Kertas 38,76 Kg (6,16%), Organik 151,89 (24,13%) dan sampah lainnya 50,08 Kg (7,96%).

“Dari total sampah yang dikumpulkan ini, 68,30% atau 433 kg diolah dengan menyerahkan ke bank sampah. Sehingga sampah yang terkumpul tidak berakhir di TPA,” jelas Nirwan.

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi bersama Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia dan 54 komunitas/lembaga melaksanakan aksi bersama bersih Pantai Tanjung Bayang, Kota Makassar, Sabtu (10/6/2023).

Kegiatan dengan tema “Solusi untuk Polusi Plastik” merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT. PLN Persero dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia tahun 2023.

Kepada seluruh peserta, Nirwan menyampaikan keberadaan sampah khususnya plastik di pesisir dan laut menjadi ancaman terhadap kelestarian lingkungan dan manusia. Sehingga penting melakukan aksi nyata seluruh pihak untuk mengurangi masuknya sampah ke laut.

“Laut berkontribusi besar terhadap kehidupan masyarakat, harapannya kegiatan positif ini dapat menjadi budaya sehingga orang menjadi peduli terhadap sampah di pesisir dan laut,” ujar Nirwan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi mengapresiasi mengapresiasi program dari PLN tersebut. “Dengan adanya program ini kami berharap dapat terus berlangsung sehingga keindahan pesisir pantai dapat kembali seperti sedia kala,” ujar Andi.

Hasbi menambahkan, aksi bersih pantai bukan menjadi tujuan akhir atau solusi dalam penanganan sampah. Kegiatan ini merupakan upaya kampanye menggerakan lebih banyak orang untuk peduli terhadap pengelolaan sampah.

“Laut bisa menjadi tempat sampah jika tidak dikelola dengan baik. Ini akan berdampak buruk, khususnya ikan yang akan terkontaminasi dengan mikroplastik,” ujar Hasbi.

General Manager PT PLN (Persero) UIP Sulawesi, Defiar Anis mengaku senang atas besarnya antusiasme masyarakat untuk peduli lingkungan, khususnya penanganan sampah plastik.

“Target peserta 500, tapi tadi yang ikut sampai 1000 peserta. Ini menunjukkan betapa semangatnya kita dalam penanganan sampah, khususnya sampah plastik,” katanya.

“Kegiatan yang diinisiasi PLN ini juga berlangsung serentak di 44 titik seluruh Indonesia dan diikuti relawan pegawai PLN. Kami bertujuan seluruh pegawai PLN mampu memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan lingkungan yang lebih bersih,” Anis menambahkan.

Selain bersih pantai, PLN turut memberikan bantuan berupa fasilitas tempat sampah dan alat kebersihan kepada pengelola kawasan wisata Pantai Tanjung Bayang. Peserta juga turut menandatangani komitmen bersama untuk membebaskan laut dari sampah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *