Krisis Melanda, Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan Penting di Dorong

Krisis Melanda, Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan Penting di Dorong

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Sumber daya alam merupakan fondasi penting perekonomian. Banyak kebutuhan manusia yang berasal dari sumber daya alam, mulai dari bahan-bahan untuk bangunan, energi, perdagangan, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Namun, seiring bertambahnya populasi dan berkembangnya perekonomian, sumber daya alam semakin menipis karena terus menerus diekstraksi dan digunakan secara masif sehingga memperparah berbagai krisis yang terjadi di Bumi.

Sebuah laporan yang diluncurkan oleh Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP), yakni  Global Resources Outlook 2024, mengungkap cara-cara yang dapat dilakukan untuk mendorong penggunaan sumber daya berkelanjutan.

Global Resources Outlook 2024 dikembangkan oleh UNEP dan International Resource Panel (IRP). Laporan ini diluncurkan pada sesi keenam Majelis Lingkungan Hidup PBB (UNEA-6) yang diselenggarakan pada 26 Februari hingga 1 Maret 2024, di Nairobi, Kenya.

Peningkatan Penggunaan Material

Penggunaan material telah meningkat pesat di seluruh dunia, termasuk bahan bakar fosil, pasir, logam, mineral non-logam, dan biomassa.

Menurut laporan tersebut, sekitar 90% permintaan material global berasal dari lingkungan binaan dan sistem mobilitas, pangan, dan energi, yang semuanya merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat dan juga penting bagi kemajuan pembangunan berkelanjutan.

Penggunaan material diperkirakan akan terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan manusia seiring berkembangnya perekonomian dan bertambahnya jumlah penduduk.

Saat ini, ekstraksi dan pengolahan telah menyumbang lebih dari 55% emisi gas rumah kaca dan 40% masalah kesehatan terkait polusi udara. Ditambah dengan perubahan tata guna lahan, skala dampaknya bisa mencapai lebih dari 60%, termasuk penurunan keanekaragaman hayati dan kekurangan air.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa ekstraksi sumber daya material akan meningkat hampir 60% pada tahun 2060 (terhitung sejak 2020), dari 100 menjadi 160 miliar ton jika kita tidak segera beralih menuju penggunaan sumber daya yang berkelanjutan,

Kesenjangan Antar Negara

Penting untuk digarisbawahi bahwa segala sesuatunya tidak terjadi begitu saja. Laporan tersebut menyampaikan bahwa kita masih bisa meminimalkan penggunaan sumber daya seraya tetap meningkatkan perekonomian, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kesehatan Bumi.

Salah satu tindakan utama yang diperlukan adalah mengatasi ketimpangan penggunaan material dan dampak lingkungan antar-negara.

Laporan tersebut mencatat bahwa negara-negara berpenghasilan tinggi menggunakan bahan per kapita enam kali lebih banyak dibandingkan negara-negara berpenghasilan rendah karena tingginya tingkat konsumsi dan pembangunan.

Sebagai akibatnya, hal ini menimbulkan dampak iklim per kapita sepuluh kali lebih besar dibandingkan negara-negara berpendapatan rendah.

Dalam banyak kasus, negara-negara berpendapatan tinggi seringkali mengambil dan mengeksploitasi sumber daya dari negara-negara berpendapatan rendah, sehingga negara-negara tersebut harus menghadapi berbagai masalah lingkungan dan sosial sebagai dampaknya.

Oleh karena itu, setiap negara harus menciptakan keseimbangan antara penggunaan sumber daya dan dampak-dampak yang ditimbulkan.

Upaya-upaya untuk mengurangi ekstraksi sumber daya oleh negara-negara berpendapatan tinggi harus lebih besar daripada peningkatan penggunaan sumber daya yang dilakukan oleh negara-negara berpendapatan menengah ke bawah.

Pentingnya Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan

Penggunaan sumber daya yang berkelanjutan dan konsumsi yang bertanggung jawab sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat seraya meminimalkan dampak lingkungan.

“Krisis tiga dimensi, yakni perubahan iklim, kerusakan alam, dan polusi disebabkan oleh tingginya konsumsi dan produksi yang tidak berkelanjutan. Kita harus selaras dengan alam, bukan mengeksploitasinya,” kata Inger Andersen, Direktur Eksekutif UNEP.

Untuk itu, diperlukan tindakan urgen untuk memobilisasi sumber daya tata kelola dan mewujudkan strategi dan langkah penggunaan sumber daya berkelanjutan di semua tingkatan.

Mengetahui biaya sumber daya, menerapkan insentif yang tepat, dan mengarusutamakan pilihan konsumsi berkelanjutan di seluruh sektor sangat penting untuk menciptakan solusi hemat sumber daya dan berdampak rendah.

“Anggapan bahwa memenuhi kebutuhan manusia harus memerlukan banyak sumber daya itu tidak bisa diterima, dan kita harus berhenti mendorong keberhasilan ekonomi berbasis ekstraksi. Dengan tindakan tegas dari para politisi dan sektor swasta, kehidupan yang layak bagi semua dapat terwujud tanpa mengorbankan Bumi,” kata Janez Potočnik, Ketua Bersama Panel Sumber Daya Internasional.

 

Foto Utama: amdadphoto/shutterstock
Tulisan ini diterbitkan di Green Network Asia. Baca artikel sumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *