Lokasi Penutupan Dibuka, Nelayan Ndori Panen Gurita sehari sebanyak 335,6 kg

Lokasi Penutupan Dibuka, Nelayan Ndori Panen Gurita sehari sebanyak 335,6 kg

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Nelayan Ndori yang tergabung dalam kelompok LMMA panen gurita sehari sebanyak 316 ekor dengan Produksi Berat 335,6 kg pada saat membuka  lokasi tangkap gurita yang ditutup selama 3 bulan. 

Hal itu disampaikan Asran Jago, enumerator dari Desa Maubasa Timur yang melakukan proses pendataan gurita  hasil tangkap nelayan pada 14 september 2023. 

Ketika dikonfirmasi kepada Asran terkait dengan nelayan yang melakukan proses penangkapan Gurita, dirinya mengungkapkan bahwa sejak dibukanya lokasi tangkap itu, nelayan mulai beramai-ramai turun menangkap gurita yang dimulai dari pukul 13.45 – 16.20 Wita. 

“Sebanyak 31 orang nelayan baik yang keseharian menangkap ikan, kemudian disaat pembukaan tersebut sudah bergabung juga untuk menangkap gurita.  Setiap nelayan yang turun membawa hasil per orang  8 hingga 10 ekor per orang, dengan berat gurita berkisar 1-3 kg,” terangnya.

Ketika dimintai keterangan terkait dengan manfaat dari penutupan sementara, Asran menyampaikan bahwa manfaatnya Luar biasa sebab nelayan baik itu laki-laki maupun perempuan merasakan dampaknya. 

Katanya, nelayan sangat puas dengan kegiatan buka tutup lokasi penangkapan itu, karena para nelayan dengan mudah menangkap  dan juga jangkauan cukup dekat. 

“Nelayan sangat puas terhadap kegiatan penutupan itu, kami yang mendata juga merasakan hal itu, sebab yang pulang dari mencari gurita semua gurita hasil tangkapnya dilaporkan ke kami untuk di data guritanya,” katanya. 

Pembukaan penutupan sementara itu durasi yang ditentukan sangat tepat sejak 14 juni lalu, dengan kurun waktu selama 3 bulan dibiarkan untuk gurita berkembang biak. Pada bulan September ini dilakukan pembukaan maka, hasilnya pun sangat memuaskan. 

“Silakan menangkap gurita di lokasi yang kita tutup ini dan jangan lupa harus melaporkan hasil tangkapnya ke enumerator untuk di data, kita nelayan lokal harus yang pertama mencarinya, setelah itu baru diberikan kesempatan kepada nelayan luar Ndori,” ungkap Ahmad Toya, anggota LMMA yang aktif melakukan proses pengawasan di lokasi penutupan sementara. 

Toya mengatakan, kesempatan diberikan kepada nelayan lokal yang pertama, karena itu berdasarkan kesepakatan bersama dan juga sudah tertuang di dalam Peraturan bersama kepala desa.

Penutupan yang ke 3 rumah gurita LMMA dan kelompok nelayan sangat puas, sehingga anggota nelayan akan melakukan proses keberlanjutan dengan selalu mentaati hukum adat yang ada di tanah persekutuan Mole.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *