Di Ende, Sampah Plastik Disulap Menjadi Sofa dan Meja

Di Ende, Sampah Plastik Disulap Menjadi Sofa dan Meja

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Ndori Ende, Tananua Flores| Perwakilan masyarakat di desa maubasa dilatih mendaur ulang sampah plastik menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis.  Kali ini Tananua kembali menggandeng Anak Cinta Lingkungan (ACIL ) Ende untuk melatih masyarakat agar bisa mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang mempunyai nilai. Kegiatan itu diselenggarakan didesa maubasa kecamatan Ndori kabupaten Ende pada Kamis 22/02/2023.

Untuk mencegah persoalan sampah yang ada di wilayah Ndori Tananua juga mendorong pemerintah desa untuk membangun bank sampah di desa Maubasa.  Pius Jodho mengungkapkan bahwa ini adalah peluang yang harus diambil sebagai bagian dari program desa. Menurutnya bahwa Tananua Flores sudah membuka jalan, sekarang tinggal di desa yang merebut peluang ini.

“Kami Tananua sudah membuka jalan agar bisa dimulai, sekarang kami serahkan kepada pemerintah desa untuk merebut peluang ini agar sampah plastik di Ndori secara perlahan setiap hari akan terus berkurang”, ungkapnya.

Kegiatan melatih masyarakat ini langsung di fasilitasi oleh ACIL Ende dan diawali dengan Pilih, pilah sampah rumah tangga disekitar kantor desa.

Proses itu kemudian Tim ACIL mengajak Peserta untuk membedakan sampah yang bisa di daur ulang dan sampah yang nanti akan bisa di jual kembali. Sampah yang di daur ulang kemudian dibuat berbagai macam kreasi yang salah satunya, tas, dan aksesoris lainnya. Sementara untuk kegiatan pelatihan yang dilakukan ini, ACIL mengajak  peserta untuk mengolah sampah plastik menjadi 4 buah Sofa dan 1 buah Meja yang isinya diambil dari botol plastik serta sampah plastik.

Kata Umar Hamdan, hari ini kita akan sulap sampah plastik menjadi Sofa dan meja. Pernyataan itu dibuktikan dengan benar dan hasilnya pun bisa digunakan oleh pemerintah Desa Maubasa.

Pelatihan yang dilakukan oleh Tananua FLores di Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende (Foto: Tananua Flores)

Dengan pelatihan ini di harapkan masyarakat bisa berpraktek dirumah masing -masing dan juga secara perlahan akan mengurangi sampah plastik yang ada di wilayah Ndori. Hamdan juga memberikan beberapa masukan kepada masyarakat dan pemerintah desa sempat untuk membentuk kelompok pengelolaan dan juga bank sampah yang ada di Ndori.

Selain itu pria yang keseharianya bergelut dengan urusan sampah dikabupaten ini menuturkan bahwa saat ini secara global maupun nasional sedang darurat Sampah yang mengakibatkan iklim tidak menentu.

“Kita saat ini sebenarnya sedang darurat Sampah, itu bukan hanya di Ende melainkan secara nasional bahkan Dunia,” tuturnya.

Berbicara soal sampah bukan lagi hal yang baru namun persoalan sampah memang setiap tahun terus dibicarakan.  Sampah Plastik yang datang dari rumah tangga setiap hari tidaklah kosong, dan setiap aktivitas manusia selalu menggunakan plastik sehingga sampah plastik dari rumah tangga itu akan selalu ada. Dikabupaten Ende sendiri persoalan sampah plastik sudah menjadi persoalan yang setiap tahun dibicarakan hanya saja belum ada penanganan secara serius.

Persoalannya sekarang adalah bagaimana pengelolaan sampah plastik bisa lebih terarah dan juga bisa diolah menjadi sumber pendapatan ekonomi. Hal ini yang belum sama sekali terpikirkan oleh pemerintah, masih sebagain kecil yang peduli dengan persoalan sampah dan lingkungan lestari.

 

Rujukan: Yayasan Tananua Flores

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *