Nelayan gurita di Desa Kalumbatan dan Desa Lobuton, Kecamatan Totikum Selatan, Provinsi Sulawesi Tengah, mengakui bahwa telah mendapatkan manfaat dari proses kegiatan penutupan sementara yang difasilitasi oleh Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) pada siklus pertama dibulan Oktober 2022 s/d Januari 2023 dan siklus ke-dua pada bulan Oktober 2023 s/d Februari 2024.
Pencapaian yang dirasakan dari kegiatan penutupan sementara pada siklus pertama dan ke-dua tersebut menjadi dasar untuk kembali melakukan sistem buka tutup siklus ke 3 (tiga) yaitu terhitung sejak tanggal 16 Oktober 2025 s/d 17 Januari 2025. Kegiatan penutupan sementara diresmikan oleh Kepala Dinas Perikanan Banggai Kepulauan Dr. Ir. Ferdy Salamat, ST., M.Si., IPM.
Kegiatan penutupan sementara untuk siklus ke 3 (tiga) diresmikan pada tanggal 16 Oktober 2024 bertempat di Balai Pertemuan Rakyat (BPR) Desa Kalumbatan, dengan mengundang Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan, Camat Totikum Selatan, BPD, Pemerintah Desa Kalumbatan dan Lobuton, Kelompok Nelayan serta beberapa stakeholders lainnya.
Wilayah buka tutup dilaksanakan pada lokasi yang sama dengan lokasi sebelumnya pada siklus pertama yang berlokasi di depan kampung Desa Kalumbatan dengan luas 72 Ha dan Kampung Tua Desa Kalumbatan ke arah Desa Lobuton dengan luas 65,4 Ha.
Pemerintah Desa Kalumbatan dan Camat Totikum Selatan mendukung penuh kegiatan buka tutup ini sebab telah memberi manfaat kepada para nelayan gurita Desa Kalumbatan dan desa-desa pesisir lainnya yang berada di Kecamatan Totikum Selatan.
Banggai Kepulauan Program Coordinator dari Yayasan LINI, Risandi Daeng Sitaba dalam sambutannya menyampaikan jika kegiatan Peresmian Lokasi Penutupan Sementara Siklus ke-3 ini diinisiasi oleh para nelayan gurita dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Desa Kalumbatan.
“Kegiatan penutupan sementara atau Bahasa lokalnya dikenal dengan istilah Dipatangkoh yaitu memberi sedikit jeda agar gurita dapat tumbuh lebih besar sehingga layak ditangkap,” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan Dr. Ir. Ferdy Salamat, ST., M.Si., IPM. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Dinas Perikanan akan mendukung program Penutupan Sementara ini,
“Pastinya kita sangat mendukung kegiatan buka tutup kegiatan penangkapan gurita ini. Salah satu alasannya, karena kita tahu hal itu dapat mendatangkan keuntungan bagi nelayan. Kegiatan buka tutup ini bukan untuk melarang kita menangkap gurita, tetapi mengatur siklus ekologi, karena semua mahluk hidup itu ada siklusnya, dari bertelur, menetas sampai jadi ikan kecil sampai jadi ikan yang siap dipanen,” terangnya
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Yayasan LINI yang merupakan anggota Komite Pengelolaan Perikanan dan Pesisir Lestari (KP3L) Kabupaten Banggai Kepulauan yang sudah membantu dan merumuskan bagaimana kebijakan serta langkah-langkah apa yang harus kita lakukan khususnya dari komoditi gurita, sehingga nanti komoditi gurita ini yang merupakan salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Banggai Kepulauan, bisa dapat mensejahterakan nelayan, lebih khusus dan masyarakat banggai kepulauan secara umumnya,” tambah Ferdy.

Camat Totikum Selatan Kodarullah Basir Labas, S.Pi., M.M. dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasi kepada Yayasan LINI.
“Program ini bukan untuk membatasi aktivitas nelayan gurita melainkan untuk memberi jeda agar gurita dapat tumbuh lebih besar sehingga sampai pada ukuran layak tangkap”
Pada sambutan yang disampaikan oleh Kepala Desa Kalumbatan, Roni P. Muhammad berpesan untuk terus mendorong upaya pelestarian ekosistem.
“Semoga ini dapat terus dijaga dengan baik untuk program pemberdayaan masyarakat pesisir ke depannya,” ujarnya.
Wilayah buka tutup penangkapan gurita baru dapat dibuka secara resmi oleh masyarakat pada tanggal 17 Januari 2025. Berbeda dengan peresmian, acara pembukaan wilayah tangkap ini diadakan dengan seremonial sederhana yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah desa Kalumbatan dan Lobuton, beserta perwakilan nelayan gurita. Total terdapat 16 orang peserta.
Pembukaan wilayah tangkap ini dirangkainan dengan kegiatan memancing gurita bersama. Namun, sayangnya, cuaca di hari H kurang mendukung. Terdapat angin yang bertiup cukup kencang sepanjang pelaksanaan seremoni pembukaan dan mancing bersama, hal ini hampir mematahkan semangat nelayan dalam mengikuti kegiatan memancing.
Akhirnya kegiatan memancing bersama dapat terlaksana dengan baik dimulai pada pukul 14.00-16.30 WITA. Dari kegiatan memancing bersama tersebut, tidak ada gurita yang berhasil tertangkap oleh nelayan.
“Pola arus saat ini sudah sangat bagus untuk memancing gurita, namun sangat disayangkan angin utara terlalu kencang yang membuat kami kesulitan untuk melawannya,” ujar salah satu nelayan.
Harapan ke depan untuk kegiatan memancing bersama seperti ini perlu diperhitungkan kondisi angin dan arus laut. Hal ini menjadi pembelajaran bersama dalam pengelolaan ke depannya.
“Kami tentunya selalu berharap proses ini terus dijaga kedepannya, kami berharap tentunya semoga kedepan gurita yang kami tangkap bisa lebih banyak dan lokasinya dekat untuk kami jangkau,” pungkasnya.