Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) bergabung bersama lebih dari 140 organisasi yang menjadi pengamat (observers) mengadakan konferensi pers di luar lokasi kegiatan sesi kelima Komite Negosiasi Antar Pemerintah (INC-5) untuk mendorong perjanjian plastik. Organisasi-organisasi tersebut menyerukan kepada para negosiator untuk menunjukkan keberanian dan tidak berkompromi pada hari-hari terakhir negosiasi.
Hanya tersisa 36 jam dari jadwal negosiasi perjanjian global untuk mengakhiri polusi plastik. Namun saat ini, kita melihat negara-negara yang berambisi rendah berupaya menggagalkan negosiasi, sementara negara-negara yang menjanjikan ambisi tinggi, seperti anggota Koalisi Ambisi Tinggi (High Ambition Coalition atau HAC) dan yang duduk dengan nyaman sebagai kelompok mayoritas, berjalan sambil tidur menuju perjanjian yang tak akan bernilai apa pun.
Para negosiator tetap menjalankan bisnis seperti biasa di tahap negosiasi yang sangat penting, mengabaikan komitmen awal mereka, mengabaikan prinsip-prinsip yang mereka pegang, mengabaikan ilmu pengetahuan dan ekonomi di depan mereka, dan yang paling parah, mengecewakan warga yang paling terdampak.
“Semua itu dilakukan demi mengejar konsensus dan menyelesaikan perjanjian ala kadarnya pada akhir minggu ini, meski mereka tahu betapa sia-sianya perjanjian itu untuk mengatasi krisis plastik yang semakin memburuk,” demikian pertanyaan resmi AZWI.
Bertentangan dengan alasan-alasan mereka, negara-negara yang ambisius sebetulnya memiliki kekuatan dan jalur untuk membuat perjanjian yang dapat mengakhiri krisis plastik global. Namun, yang sangat minim saat ini adalah tekad para pemimpin kita untuk melakukan apa yang benar dan memperjuangkan perjanjian yang mereka janjikan kepada dunia dua tahun lalu.
Perjanjian lemah yang didasarkan pada tindakan sukarela akan hancur karena krisis plastik akan mengurung kita dalam siklus kerusakan yang tidak perlu. Tuntutan yang jelas dari masyarakat yang terdampak dan mayoritas warga negara, ilmuwan, dan bisnis untuk aturan global yang mengikat di seluruh siklus plastik tak dapat disangkal.
Sebagian besar pemerintah tahu apa yang perlu dilakukan sekarang. Mereka tahu tindakan apa yang kita butuhkan dan mereka tahu bagaimana tindakan itu dapat dilaksanakan. Para negosiator memiliki beberapa opsi prosedural yang tersedia, termasuk pemungutan suara atau membuat perjanjian di antara mereka yang punya tekad. Dalam pergolakan terakhir negosiasi ini, kita membutuhkan pemerintah untuk menunjukkan keteguhan.
“Mereka tidak boleh berkompromi di bawah tekanan yang diberikan oleh sekelompok kecil negara berambisi rendah dan menggantungkan kehidupan planet kita pada konsensus yang tidak dapat dicapai. Kami menuntut perjanjian yang kuat yang melindungi kesehatan kita dan kesehatan generasi mendatang,” terang koalisi.
Foto utama: Aksi aliansi organisasi lingkungan menuntut pengurangan polusi plastik. (Foto: AZWI)