Pelatihan keselamatan di laut untuk nelayan gurita skala kecil merupakan suatu inisiatif yang sangat penting mengingat tantangan dan risiko yang mereka hadapi dalam menjalankan profesi mereka di lautan.
Bekerja di laut memiliki risiko yang jauh lebih tinggi daripada bekerja di darat, terutama karena situasi kerja di laut dapat berubah secara mendadak saat cuaca memburuk, akses terhadap fasilitas kesehatan yang jauh dan minimnya prasarana
Pada bulan Januari lalu, nelayan di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, termasuk dari Desa Kalumbatan, Lobuton, dan Popisi (31 Januari 2024), serta Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, dari Desa Mekar Indah (25 Januari 2024), mengikuti kegiatan Pelatihan Keselamatan di Laut (Safety at Sea). Kemudian, pada tanggal 16 Februari 2024, kegiatan serupa diadakan di Desa Kahu-Kahu, Kepulauan Selayar.
Kegiatan pelatihan disampaikan oleh Badan SAR Nasional dan Tim Medis Puskesmas dari masing-masing lokasi sebagai pemateri, dengan jumlah peserta mencapai 35 di Banggai Kepulauan dan 28 peserta dari Desa Mekar Indah, serta 27 peserta dari Desa Kahu-Kahu di Kepulauan Selayar.
Highlights dari rangkaian pelatihan tersebut antara lain nelayan berhasil memahami dan mempraktikkan proses penanganan keadaan darurat dengan baik, sekaligus menyadari pentingnya pengetahuan dasar dan persiapan dalam memberikan pertolongan kepada orang yang tenggelam. Mereka juga menyadari bahwa luka yang didapatkan saat bekerja di laut tidak boleh disepelekan.
Rangkaian pelatihan ini juga dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan kesehatan sederhana (basic). Kesempatan ini dimanfaatkan juga oleh petugas Puskesmas untuk memberikan penyadartahuan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Tim Puskesmas Buki- Selayar juga menambahkan dalam forum tentang potensi kerjasama antara pemerintah desa dan Puskesmas bisa dijajaki dengan membentuk POS Usaha Kesehatan Kerja (UKK) yang merupakan upaya pemeriksaan kesehatan rutin secara gratis yang dapat digalakkan di desa-desa.
Tanggapan peserta terhadap pelatihan ini sangat positif. Mereka menyambut baik kegiatan ini dan berharap dapat dilakukan secara rutin untuk nelayan pada umumnya, bukan hanya terbatas untuk nelayan gurita saja.
Respon peserta cukup antusias, terutama di Desa Kalumbatan, Desa Lobuton dan Desa Mekar Indah yang menjalani kegiatan semacam ini untuk pertama kalinya. Sementara, di Desa Popisi dan Desa Kahu-Kahu sudah kedua kalinya mendapatkan pelatihan keselamatan ini, tetapi kehadiran pemeriksaan kesehatan merupakan suatu inisiatif yang baru dan mendapatkan antusiasme dari peserta.
“Kegiatan pelatihan Safety at Sea dan pemeriksaan kesehatan nelayan gurita ini sangat baik dan memberi manfaat kepada para nelayan, khususnya nelayan gurita. Harapannya kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin dan bukan hanya menyentuh nelayan gurita saja, namun juga untuk nelayan Desa Kalumbatan pada umumnya,” ujar salah satu perwakilan nelayan dari Banggai Kepulauan.
Sementara itu salah satu perwakilan nelayan dari Selayar turut mengapresiasi kegiatan yang dilakukan. Kegiatan seperti ini baru pertama kali dilakukan di desa Mekar Indah, respon peserta cukup baik dan cukup antusias dilihat dari peserta dan pemateri yang cukup interaktif.
“Untuk di Desa Kahu-kahu, kegiatan ini sudah kali kedua dilaksanakan namun berbeda dari sebelumnya pelatihan kali ini dibarengi dengan pemeriksaan kesehatan, respon masyarakat cukup baik,” terang nelayan dari Selayar.